Perkawinan silang hamster spesies WW x hamster spesies Campbell (baik
sengaja atau tidak disengaja) umumnya akan menghasilkan hamster
"ngibrid". Ini istilah slank untuk hamster yg tak jelas pola, bentuk,
dan warnanya.
Tapi, sering juga perkawinan tak bertanggungjawab itu, disadari atau
tidak, disengaja atau tidak, malah tidak menghasilkan apa-apa, namun
menghasilkan "sesuatu".
Maksudnya, tidak menghasilkan hamster ngibrid (yg tak jelas pola,
bentuk, dan warnanya), melainkan menghasilkan dua macam hamster
"spesies": yaitu hamster berpenampakan WW, dan hamster berpenampakan
Campbell.
Jadi, meskipun ciri fisiknya sepintas mirip WW atau Campbell, tetapi
secara genetika, mereka bkn lagi hamster spesies (bukan WW bukan
Campbell). Saya istilahkan ini sebagai WW Campbell atau Campbell WW.
Menurut Saya, "spesies" inilah yg bnyk beredar di Indonesia skrng
ini, dan terutama dulu ketika soal-soal genetika blm banyak dibahas oleh
hamster enthusiast.
Makanya, tak jarang kita bingung dan pusing mengindentifikasi seekor
hamster campbell maupun ww, padahal menurut yg punya, hamster itu
indukannya sesama campbell atau ww.
Karena itu pula, banyak praktisi hamster yg pusing dengan teori
genetika, yg dianggap gak sesuai dgn praktik/pengalaman prinbadi.
Padahal Masalahnya sangat sederhana: Mereka tdk tau persis bhw indukan
mereka benar-benar murni WW atau murni Campbell.
Siapa yg bisa yakin 100 persen, dan menjamin bahwa indukan WW-nya
masih murni spesies? Yg tdk tercemar gen hibrid, dan tidak tercemar gen
Campbell?
Bahkan, siapa yg bisa yakin 100 persen, dan menjamin bahwa indukan
Campbellnya memang murni spesies Campbell tanpa ada sedikitpun gen WW
atau hibrid dari garis keturunannya?
Lantas apakah Anda yakin bahwa indukan hamster kita (baik itu beli,
hibah, nyulik, malak, bahkan impor, dll) benar-benar murni spesies dan
tidak membawa gen spesies lain?
Kenapa kok sampai sebegitu pesimisnya?
Menurut saya, kita hrs lihat budaya perhamsteran di Indonesia ketika
Hamster pertama kali masuk. Kita harus lihat bagaimana praktik beternak
hamster di Indonesia pada awal-awalnya. Kita harus lihat sejauh mana
pehamaman soal genetika hamster dari para breeder dan hobiis ketika
hamster pertama masuk.
Apakah mereka paham 100% soal genetika? Apakah mereka sudah beternak
dengan cara-cara yang beretika? Apakah mereka sudah mempertimbangkan
soal kemurnian gen? Apakah mereka sudah mempraktikkan selective breed?
Yang paling sederhana, apakah para peternak awal dan hobiis awal di
Indonesia, benar-benar bisa membedakan mana spesies cambell mana WW, dan
mana hibrid?
Lalu, apakah para breeder generasi berikutnya (baik itu breeder
kagetan, maupun breder serius yg money oriented), serta apakah hobbis
generasi-generasi berikutnya sudah bisa membedakan WW dan Campbell dan
hibrid?
Nah, silakan dijawab sendiri. Jawaban temen-teman (kalo jujur) akan
menyimpulkan apakah masih banyak (atau mungkin masih ada) Hamster
Spesies di Indonesia... (Tulisan provokatif ini murni pendapat pribadi)
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.