Belakangan ini ada fenomena dimana beberapa peternak memberikan
makanan untuk hamster-hamster yang diternakan dengan Ayam Tiren (Mati
Kemaren). Mungkin karena murah akhirnya ayam tiren itu dijadikan makanan
untuk para hamster di sana. Hamster ga bisa menolak dikasih apapun,
apalagi kalau mereka lapar..
Tapi bagus ga sih dikasih ayam tiren??
Kita pakai logika paling gampang aja; kalau untuk manusia dilarang apalagi buat hewan? Kecuali hewan itu pemakan bangkai ^_^
Emang apa aja sih bahayanya?
berikut akan saya coba informasikan mengenai ayam tiren.
Ayam tiren adalah ayam yang mati kemarin hari dan biasanya mati di
dalam peternakan karena sakit. Diketahui esok harinya ketika sudah kaku.
Ayam tiren tersebut dikumpulkan lalu biasanya dijual kembali untuk
pakan ikan lele (beberapa ikan termasuk pemakan bangkai).
Pada saat mati seluruh jaringan dan peredaran darah pada ayam
tersebut berhenti. Darahmembawa racun yang akan dibersihkan melalui
ginjal, ketika mati proses itupun terhenti. begitu juga dengan proses
pembersihan racun pada ginjal.
"Darah umumnya mengandung uric acid yang merupakan racun / toxic yang
berbahaya bagi kesehatan kita. Uric acid yang ada di dalam tubuh kita
akan dibawan darah yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh dengan air
urin / air kencing melalui ginjal. Minum darah atau memakan makanan yang
tidak bersih dari darah dapat membuat kita keracunan atau memperberat
kerja dari organ ginjal kita yang berharga.
Dalam binatang atau manusia yang telah menjadi bangkai dagingnya
masih mengandung racun karena adanya endapan darah. Jadi binatang yang
mati tanpa dikeluarkan darahnya secara bersih melalui proses
penyembelihan yang benar sesuai aturan agama adalah bangkai yang haram
untuk dimakan. Hewan yang mati karena sakit, disetrum, dicekik atau
dipukul akan mati tanpa banyak mengeluarkan banyak darah sehingga racun
dalam darah tetap mengendap di dalam tubuh hewan tersebut."
Racun tersebut akan menyebar dan merusak sel-sel yang ada. Bahaya
mengkomsumsi jaringan sel dan zat-zat rusak dan racun yang dikandungnya,
sebenarnya tergantung pada proses kehidupan sel tersebut yang
berbeda-beda antara satu sel dengan sel yang lain. Sebagian jaringan
sel, ada yang mengandung zat rusak beracun yang bereaksi cepat.
Disamping dapat menyebar dari satu sel ke sel yang lain atau berpindah
melalu jaringan sel yang tersebar melalui kotoran dan aliran darah.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh zat-zat rusak ini, juga dapat
ditimbulkan oleh darah. Karena darah sama seperti sel, bisa mengandung
zat-zat mati yang beracun. Apalagi pada jenis darah yang tidak
mengandung oksigen, yaitu darah yang ditulari oleh zat sel yang telah
rusak dari beberapa sel tubuh.
Selain mengandung zat-zat rusak, aliran darah juga bisa mengandung
beberapa sel kecil yang di dalamnya terdapat ‘penyakit’, seperti virus
yang merusak sistem metabolisme tubuh atau menghancurkan anti bodi."
Pada ayam tiren, zat-zat perusak dan bakteri ini akan lebih cepat
bekerja karena daging ayam merupakan media yang baik untuk perkembangan
bakteri. Pembusukan daging oleh bakteri dapat digolongkan berdasarkan
ada tidaknya udara. Pembusukan pada keadaan aerobik ditandai oleh adanya
lendir, perubahan warna pigmen daging, perubahan lemak, rasa dan bau.
Pembusukan pada keadaan anaerobik ditandai oleh campuran bau dan rasa
asam yang disebabkan oleh asam format, asam formiat, asam asetat, asam
butirat, asam propionat, dan asam lemak bebas dalam jumlah banyak serta
dekomposisi protein yang menyebabkan bau busuk.
Menurut Ayres et al (1980) jika pada bangkai ayam bakteri penyebab
pembusukan sudah mencapai lebih dari 10 juta/cm2 mulailah tercium bau
busuk, disusul dengan permukaan berair pada daging ayam. Cairan tersebut
akan menjadi putih atau krem dan terakhir menjadi lendir.
Berdasarkan penelitian, lebih dari 300 jenis mikroorganisme yang
berhasil diisolasi dari daging yang mengalami pembusukan, lebih dari 100
adalah bakteri asam laktat, kurang dari 100 mikrobakteria, 70 biakan
jamur dan 40 biakan mikrokoki. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa
genus yang mendominasi pembusukan daging adalah Pseudomonas,
Flavobacterium, Micrococcus, Bacillus, Streptococcus, Lactobacillus
(Jay, 1978).
Menurut pakar Gizi IPB Prof Ir Ali Khomsan, pada daging ayam tiren
pertumbuhan bakteri jenis salmonella sudah jauh lebih banyak. Tergantung
berapa lama jarak kematian ayam tersebut dengan masa konsumsi. Semakin
lama jaraknya, maka semakin banyak kandungan bakteri salmonellanya.
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram negatif
berbentuk tongkat yang menyebabkan tipus, paratifod dan penyakit
foodborn.
Adapun ciri-ciri dari ayam tiren adalah:
- memiliki bau busuk, di ketek, sayap serta leher terdapat bendungan
darah,kulitnya lember dan berair, warna agak biru kehitam-hitaman. Jika
digoreng pun warna daging terlihat membiru.
Tapi, para penjual terkadang menggunakan trik agar ayam tidak terlalu
cepat membusuk dengan memberikannya formalin agar proses pembusukan
terhambat.
Nah, kita bicara mengenai formalin. Apa saja bahaya formalin buat tubuh manusia? (apalagi untuk hamster)
"Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),
merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau
cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai
paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh
kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh
Hoffman tahun 1867."
Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering
ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida
yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang
menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar,
serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum,
bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi
menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas
menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada
kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh
protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang
percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang kanker
dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para
pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan
apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang
digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik
terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
Dampak formalin bagi tubuh manusia :
1. Kulit: kulit kemerahan, kulit speerti terbakar, alergi kulit.
2. Mata: iritatif, mata merah, berair, kebutaan.
3. Hidung: mimisan.
4. Saluran pernafasan : sesak nafas suara seraj, batuk kronis, sakit tenggorokan.
5. Saluran pencernaan : iritatif lambung, mual muntah, mulas.
6. Hati: kerusakan hati.
7. Paru-paru: radang paru.
8. Saraf: sakit kepala, lemas, susah tidur, sukar konsentrasi.
9. Ginjal: kerusakan ginjal.
10. Organ reproduksi: kerusakan testis, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.
Nah dari informasi di atas tadi mengenai ayam tiren/bangkai ayam,
andalah yang bisa berpikir dengan logika anda apakah ayam tersebut layak
untuk diberikan kepada hamster-hamster sebagai bahan makanan? :)
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.