• Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Contact

Dunia Hewan

Media yang berisi tentang informasi seputar hewan terlengkap, cara memelihara, cara merawat, dan cara membudidayakan suatu hewan.

  • Home
  • Kontak Kami
    • Facebook
    • Twitter
    • Google Plus
  • Gallery Foto
    • Hamster
  • Pasang Iklan
  • Toko Kami
Translate Company
Home » Hamster » Ayam Tiren buat makanan Hamster?

Ayam Tiren buat makanan Hamster?

Posted by Dunia Hewan
Add Comment
Hamster
Kamis, 21 November 2013

Belakangan ini ada fenomena dimana beberapa peternak memberikan makanan untuk hamster-hamster yang diternakan dengan Ayam Tiren (Mati Kemaren). Mungkin karena murah akhirnya ayam tiren itu dijadikan makanan untuk para hamster di sana. Hamster ga bisa menolak dikasih apapun,
apalagi kalau mereka lapar..



Tapi bagus ga sih dikasih ayam tiren??

Kita pakai logika paling gampang aja; kalau untuk manusia dilarang apalagi buat hewan? Kecuali hewan itu pemakan bangkai ^_^

Emang apa aja sih bahayanya?

berikut akan saya coba informasikan mengenai ayam tiren.

Ayam tiren adalah ayam yang mati kemarin hari dan biasanya mati di dalam peternakan karena sakit. Diketahui esok harinya ketika sudah kaku. Ayam tiren tersebut dikumpulkan lalu biasanya dijual kembali untuk pakan ikan lele (beberapa ikan termasuk pemakan bangkai).
Pada saat mati seluruh jaringan dan peredaran darah pada ayam tersebut berhenti. Darahmembawa racun yang akan dibersihkan melalui ginjal, ketika mati proses itupun terhenti. begitu juga dengan proses pembersihan racun pada ginjal.

"Darah umumnya mengandung uric acid yang merupakan racun / toxic yang berbahaya bagi kesehatan kita. Uric acid yang ada di dalam tubuh kita akan dibawan darah yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh dengan air urin / air kencing melalui ginjal. Minum darah atau memakan makanan yang tidak bersih dari darah dapat membuat kita keracunan atau memperberat kerja dari organ ginjal kita yang berharga.

Dalam binatang atau manusia yang telah menjadi bangkai dagingnya masih mengandung racun karena adanya endapan darah. Jadi binatang yang mati tanpa dikeluarkan darahnya secara bersih melalui proses penyembelihan yang benar sesuai aturan agama adalah bangkai yang haram untuk dimakan. Hewan yang mati karena sakit, disetrum, dicekik atau dipukul akan mati tanpa banyak mengeluarkan banyak darah sehingga racun dalam darah tetap mengendap di dalam tubuh hewan tersebut."

Racun tersebut akan menyebar dan merusak sel-sel yang ada. Bahaya mengkomsumsi jaringan sel dan zat-zat rusak dan racun yang dikandungnya, sebenarnya tergantung pada proses kehidupan sel tersebut yang berbeda-beda antara satu sel dengan sel yang lain. Sebagian jaringan sel, ada yang mengandung zat rusak beracun yang bereaksi cepat. Disamping dapat menyebar dari satu sel ke sel yang lain atau berpindah melalu jaringan sel yang tersebar melalui kotoran dan aliran darah.

Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh zat-zat rusak ini, juga dapat ditimbulkan oleh darah. Karena  darah sama seperti sel, bisa mengandung zat-zat mati yang beracun. Apalagi pada jenis darah yang tidak mengandung oksigen, yaitu darah yang ditulari oleh zat sel yang telah rusak dari beberapa sel tubuh.

Selain mengandung zat-zat rusak, aliran darah juga bisa mengandung beberapa sel kecil yang di dalamnya terdapat ‘penyakit’, seperti virus yang merusak sistem metabolisme tubuh atau menghancurkan anti bodi."


Pada ayam tiren, zat-zat perusak dan bakteri ini akan lebih cepat bekerja karena daging ayam merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri. Pembusukan daging oleh bakteri dapat digolongkan berdasarkan ada tidaknya udara. Pembusukan pada keadaan aerobik ditandai oleh adanya lendir, perubahan warna pigmen daging, perubahan lemak, rasa dan bau.

Pembusukan pada keadaan anaerobik ditandai oleh campuran bau dan rasa asam yang disebabkan oleh asam format, asam formiat, asam asetat, asam butirat, asam propionat, dan asam lemak bebas dalam jumlah banyak serta dekomposisi protein yang menyebabkan bau busuk.

Menurut Ayres et al (1980) jika pada bangkai ayam bakteri penyebab pembusukan sudah mencapai lebih dari 10 juta/cm2 mulailah tercium bau busuk, disusul dengan permukaan berair pada daging ayam. Cairan tersebut akan menjadi putih atau krem dan terakhir menjadi lendir.

Berdasarkan penelitian, lebih dari 300 jenis mikroorganisme yang berhasil diisolasi dari daging yang mengalami pembusukan, lebih dari 100 adalah bakteri asam laktat, kurang dari 100 mikrobakteria, 70 biakan jamur dan 40 biakan mikrokoki. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa genus yang mendominasi pembusukan daging adalah Pseudomonas, Flavobacterium, Micrococcus, Bacillus, Streptococcus, Lactobacillus (Jay, 1978).


Menurut pakar Gizi IPB Prof Ir Ali Khomsan, pada daging ayam tiren pertumbuhan bakteri jenis salmonella sudah jauh lebih banyak. Tergantung berapa lama jarak kematian ayam tersebut dengan masa konsumsi. Semakin lama jaraknya, maka semakin banyak kandungan bakteri salmonellanya. Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tipus, paratifod dan penyakit foodborn.


Adapun ciri-ciri dari ayam tiren adalah:

- memiliki bau busuk, di ketek, sayap serta leher terdapat bendungan darah,kulitnya lember dan berair, warna agak biru kehitam-hitaman. Jika digoreng pun warna daging terlihat membiru.

Tapi, para penjual terkadang menggunakan trik agar ayam tidak terlalu cepat membusuk dengan memberikannya formalin agar proses pembusukan terhambat.
Nah, kita bicara mengenai formalin. Apa saja bahaya formalin buat tubuh manusia? (apalagi untuk hamster)

"Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867."

 
Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.

Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada kematiannya.

Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.

Dampak formalin bagi tubuh manusia :
1. Kulit: kulit kemerahan, kulit speerti terbakar, alergi kulit.
2. Mata: iritatif, mata merah, berair, kebutaan.
3. Hidung: mimisan.
4. Saluran pernafasan : sesak nafas suara seraj, batuk kronis, sakit tenggorokan.
5. Saluran pencernaan : iritatif lambung, mual muntah, mulas.
6. Hati: kerusakan hati.
7. Paru-paru: radang paru.
8. Saraf: sakit kepala, lemas, susah tidur, sukar konsentrasi.
9. Ginjal: kerusakan ginjal.
10. Organ reproduksi: kerusakan testis, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.


Nah dari informasi di atas tadi mengenai ayam tiren/bangkai ayam, andalah yang bisa berpikir dengan logika anda apakah ayam tersebut layak untuk diberikan kepada hamster-hamster sebagai bahan makanan? :)

Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.

0 Response to "Ayam Tiren buat makanan Hamster?"

Setelah membaca,alangkah baiknya jika meninggalkan komentar yg bermanfaat.

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kotak Iklan

Hamster

Posting Terpopuler

  • Budidaya Cacing Darah
    Siapa yang belum mengenal cacing darah? Tentu para pencinta ikan sudah sangat akrab dengan makhluk yang satu ini. Ya, cacing darah telah di...
  • Apa itu artemia dan cara budidaya artemia
    Budidaya Artemia  sekarang sering dilakukan untuk kebutuhan pakan ikan dan pakan hewan peliharaan  laiannya.   Artemia  adalah sejenis...
  • Cara beternak cacing sutera dengan mudah
    Para penggemar atau breeder ikan tentu akan sedih bilamana pakan untuk ikan kesayangannya susah dicari. Pakan ikan memang salah satu fakt...
  • Ternak Cacing Tanah Dengan Gampang
    Cacing tanah merupakan bahan pakan alternatif bagi ternak unggas dan ikan. Cacing tanah mengandung nilai gizi yang sangat tinggi. Antara lai...
  • Inbreed atau Crossbreed?
    Secara umum, Inbreeding diartikan perkawinan sedarah (incest kalo pada manusia). Kebalikannya adalah crossbreeding atau perkawinan dua hew...
  • Berbagai Jenis Ekor Cupang
    Aneka bentuk ekor cupang lahir dari beragam persilangan. Umumnya, orang menilai berbagai bentuk ekor dan sirip sebagai satu harmonisasi dar...
  • Cara budidaya ikan guppy cantik,berkualitas tinggi
    Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan guppy atau sering juga disebut ikan gapi banyak diminati para penghobi ikan hias. Ikan gapi yang h...
  • Asal usul kata "hamster" dan nama-nama nya
    DARI MANA NAMA ITU DIPEROLEH? What is in a name, kata pujangga Inggris Shakespeare. Tapi ini tak berlaku di dunia perhamsteran. Buktinya, ...
  • Kebutuhan yang diperlukan untuk memelihara hamster
    A. Kandang Hamster Jenis Kandang Kandang hamster umumnya terbuat dari plastik atau kawat tegak lurus yang membentuk jeruji. Kedua jeni...
  • Cara budidaya jentik nyamuk
    Bagi kita yang sering disengat  nyamuk  mungkin nyamuk adalah serangga yang sangat menjengkelkan, apalagi serangan nyamuk sering datang ke...
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Back to top!
Copyright (c) 2014 Dunia Hewan. All Rights Reserved New Fastest Magz Template by CB Blogger. Powered by Blogger.