Aneka bentuk ekor cupang lahir dari beragam persilangan. Umumnya, orang menilai berbagai bentuk ekor dan sirip sebagai satu harmonisasi dari bentuk cupang secara keseluruhan. Misalnya, pada jenis halfmoon, keserasian bentuk sirip dilihat dari seberapa rapatnya bukaan sirip atas, sirip ekor, dan sirip bawah. Jika pada pertemua sirip-sirip itu masih terdapat jarak, dapat dikatakan bahwa penampilan
cupang halfmoon tersebut tidak ideal.
Tidak semua anakan hasil budi daya menghasilkan anakan yang sempurna. Kebanyakan dari mereka memiliki berbagai kekurangan atau mutasi bentuk, terutama bentuk sirip dan ekornya yang kurang sempurna. Ada yang berbentuk delta, suatu istilah yang digunakan untuk membedakan cupang yang disebut halfmoon single tailed. Ekor delta agak memanjang, tidak membentuk setengah bulan (halfmoon) yang sempurna, dan membentuk sudut kurang dari 180 derajat. Bentuk lainnya adalah veiltail atau ekor selendang yang memanjang ke belakang tanpa bentuk dan pola yang tegas. Jenis ini kurang diminati karena kurang atraktif.
Beberapa jenis cupang yang menjadi andalan di arena kontes di antaranya crown tail atau disebut juga cupang serit, double tail atau cupang cagak, halfmoon atau cupang setengah bulan, dan juga cupang ekor pendek yang disebut juga cupang plakat. Keempat jenis ini sangat popular di kalangan pecinta cupang, terutama bagi mereka yang doyan ikut kontes cupang.
Hasil mutasi dari halfmoon melahirkan cupang halfmoon ekor mawar (rose tail) dengan sirip ekor (caudal) lurus dan bercabang tepi sebagai strain baru dalam persilangan cupang (Betta sp). Sifat utama dari rose tail adalah cabang yang berlebihan pada ujung sirip ekor karena banyaknya cabang tulang ekor yang umumnya mencapai 16 atau lebih. Bentuk rose tail yang ekstrem dapat menghasilkan cupang yang sangat unik yang disebut feather tail betta. Sayangnya, cupang jenis iniharus dirawat secara hati-hati karena keberatan ekor sehingga tidak bisa berenang dengan baik dan ekornya mudah sobek.
Jenis Cupang yang Populer
Cupang Serit (Crown Tail)
Cupang serit merupakan cupang asli Indonesia dan jenis cupang pertama yang dibudidayakan di Indonesia. Siripnya yang serupa jarum atau berserit adalah perpanjangan dari tulang sirip. Cupang serit adalah kebanggaan bangsa Indonesia dalam memberikan sumbangan pada dunia cupang internasional. Hingga kini Indonesia dikenal sebagai penghasil cupang serit terbaik di dunia.
Cupang Separuh Bulan (Halfmoon)
Pada tahun 1982, Peter Goettner, seorang peternak cupang Amerika Serikat, telah sukses menghasilkan cupang yang memiliki bukaan lebar mendekati 180 derajat dan berwarna hijau yang dinamakan Mr. Great oleh komunitas cupang disana. Indukannya berasal dari peternak AS lainnya bernama Parris Jones yang telah sekian lama memperbaiki penampilan fisik ikan yang diperolehnya dari Chuck Halle pada tahun 1977.
Cupang Cagak (Double Tail)
Seiring dengan perkembangan halfmoon muncul pula cupang ekor cagak atau double tail, sebagai mutan dari ekor tunggal atau single tail. Double tail dicirikan dengan ekor ganda yang membelah di bagian tengah sirip ekor (caudal). Akibat mutasi genetik ikan ini memiliki sirip punggung yang panjangnya sama dengan sirip bawah dan memiliki sirip ekor atau dua cuping sirip ekor yang berbeda. Alhasil, jika si cupang mengembangkan ekornya tampak bercabang dua atau cagak.
Cupang Plakat
Cupang plakat adalah cupang ekor pendek, berasal dari bahasa Thailand, Plakad, yang berarti cupang laga atau cupang aduan. Nama plakat dipakai di mancanegara untuk membedakan cupang hias ekor pendek dengan cupang aduan. Cupang plakat memang berawal dari cupangaduan dan cupang alam. Pemuliaan cupang plakat lebih ditujukan kepada warna dan bentuk sirip ketimbang kekerasan sisik, gigi, dan gaya bertarungnya.