Nenek moyang hammie berasal dr agouti atau warna dan corak alam. Dari
sini terjadi mutasi alamiah yang menghasilkan varian-varian warna
lain.Bagaimana mutasi terjadi?
Ketika kedua ortu kawin, keduanya masing-masing menurunkan kopi gen
ke anak-anak mereka. Masing-masing gen mewakili karakteristik, termasuk
warna. Namun, terkadang selama proses
pengkopian gen ini, ada kejadian
luar biasa di mana terjadi error dalam formasi gen. Kejadian ini
mengubah formasi gen dan menyebabkan perubahan karakteristik, termasuk
warna. Kejadian luar biasa ini kemungkinan 1 : 10 juta kalo di alam.
Dalam bahasa ilmiahnya, mutasi adalah perubahan yang terjadi pada
bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut
mutasi titik) maupun pada taraf kromosom yang terjadi secara tiba-tiba,
acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang
bersifat terwariskan (heritable).
Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada
gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya
variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi di alam dapat terjadi akibat
zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya
maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir.
Selain mutasi alamiah, ada pula mutasi buatan. Pada tahun 1900-an,
Herman Yoseph Muller tercatat sebagai orang pertama yang berhasil
melakukan mutasi buatan dgn percobaannya pada lalat buah dengan
menggunakan sinar X.
Mutasi2 yg terjadi pada hewan dalam peliharaan/tangkapan, bisa
disengaja bisa juga tidak disengaja. Biasanya, hasil mutasi ini dibreed
secara aktif utk menhasilkan varian-varian bahkan spesies baru.
Pada hamster campbell. Ke-5 warna dasar bermutasi secara alamiah. Ada
yg disebut agouti colors (argente, opal) krn bermutasi menjadi warna
lain namun tetap membawa pola agouti. Ada pula yg disebut self
colors/solid colors, krn tak lagi menampilkan pola agouti (yaitu Black
dan Albino). Kapan utasi-mutasi ini terjadi dan dimna apertama kali
ditemukan? Liat tabel di bawah. Adapun pemunculan warna lain yg
merupakan percampuran 2-4 gen warna yg kita kenal saat ini, adalah "buah
tangan" manusia...
Mutasi Campbell
Colour Genetic Symbol Country Date
Satin sa UK 1981
Albino c Hungary 1988
Mottled Mo UK 1991
Ruby Eyed Mottled Mi UK 1991
Platinum Si UK 1991
Wavy wa UK 1991
Argente p Russia 1993
Black Eyed Argente b USA 1993
Opal d Canada 1993
Black a Europe 1997
Rex rx UK 1999
Mutasi Winter White
Colour Genetic Symbol Country Date
Sapphire d UK 1980-an
Pearl Pe UK 1988
Imperial/White Bellied Wh USA 1993
Mosaic ? USA 1990-an
Merle ? USA 1990-an
Mutasi Syrian
Colour Genetic Symbol Country Date
Piebald (diyakini sdh musnah) s USA 1948
Ruby Eyed ru UK 1948
Mottled White (musnah) ? USA 1949
Black Eyed Cream e UK 1951
Dark Eared White cd USA 1952
Banded Ba USA 1957
Cinnamon p USA 1958
Anopthalmic White Wh USA 1958
Rust b Unknown 1961
Yellow To Unknown 1962
Dominant Spot Ds USA 1964
Dark Grey dg USA 1964
Light Grey Lg Unknown 1965
Satin Sa Unknown 1968
Rex rx Unknown 1970
Hairless fd Unknown pre 1972
Long Haired l USA 1972
Umbrous U Unknown 1975
Black
a France 1985/86
Silver Grey Sg Unknown 1985/86
Blue
d Holland 2010
Cat: Coba tengok situs BLue Hamster di sini: http://syrian.bluehamsters.com/
Nih tambahan hasil copas dan terjemahan bebas ttg a-z ttg mutasi ...
Istilah mutasi petama kali digunakan oleh Hugo de Vries, untuk
mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga
Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun.
Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari
kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi pada domba
jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian ilmiah
tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan
Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang bernama
Herman Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah,
yaitu menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X (Anonim, 2009).
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada
taraf kromosom yang terjadi secaratiba-tiba, acak, dan merupakan dasar
bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan
(heritable). Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi.
Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi
dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi
baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam,
biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat
terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen),
radiasi surya maupun radioaktif , serta loncatan energi listrik seperti
petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotip) akibat mutasi
disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan
individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau
"wild type"). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural
atau komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar
(mutagen) atau karena kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi
disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan
dan factor penyebab mutasi disebut mutagen (mutagenic agent). Perubahan
urutan nukleotida yang menyebabkan protein yang dihasilkan tidak dapat
berfungsi baik dalam sel dan sel tidak mampu mentolerir inaktifnya
protein tersebut, maka akan menyebabkan kematian (lethal mutation).
Jenis-jenis Mutasi
1. Menurut Kejadiannya
Mutasi dapat terjadi secara spontan (spontaneous mutation) dan juga dapat terjadi
melalui induksi (induced mutation). Mutasi spontan adalah mutasi
(perubahan materi genetik) yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh
yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari internal
organisme itu sendiri. Sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang
terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas, misalnya paparan sinar
UV. Secara mendasar tidak terdapat perbedaan antara mutasi yang terjadi
secara alami dan mutasi hasil induksi.
2. Berdasarkan Sel yang Bermutasi
Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan atas
mutasi somatik dan mutasi gametik atau germinal. Mutasi somatik adalah
mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik. Sedangkan mutasi gametik atau
germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Mutasi somatik dapat
diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan. Sedangkan mutasi gametik,
karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya.
3. Berdasarkan Bagian yang Bermutasi
Berdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi gen dan mutasi kromosom.
1) Mutasi DNA
Mutasi DNA terdiri atas:
a. Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa
purin lain atau pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain;
atau disebut juga pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin dengan
pasangan purin-pirimidin lain. Misalnya:
ATàGS, GSàAT, SGàTA.
b. Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada posisi yang sama.
c. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
d. Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
2) Mutasi Gen
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa
yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA.
Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai berikut.
>Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu perubahan suatu kode
genetic (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan
asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan transversi.
>Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan
basa dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu
kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam
amino yang dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya
mutasi transisi dan tranversi.
>Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam
amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti
mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip
mutan. Mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi,
maupun insersi.
3). Mutasi kromosom
Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan
struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom sering
terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada mitosis. Pada
prinsipnya, mutasi kromosom digolongkan rnenjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
a) Mutasi Komosom Akibat Perubahan Jumlah Kromosom
Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid)
melibatkan kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom)
disebut euploid, sedang yang hanva terjadi pada salah satu kromosom dari
genorn disebut aneuploid.
a. Euploid (eu = benar; ploid = unit)
Yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan pada jumlah n. Makhluk
hidup yang terjadi dari perkembangbiakan secara kawin, pada umumnya
bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada sel
somatisnya (2n kromosom). Organismee yang kehilangan I set kromosomnya
sehingga memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom)
dalam sel somatisnya disebut monoploid. Sedang organisme yang memiliki
lebih dari dua genom disebut poliploid. Mutasi poliploid ada dua, yaitu
(1) autopoliploid yang terjadi akibat n-nya mengganda sendiri karena
kesalahan meiosis dan terjadi pada krornosom homolog, misalnya semangka
tak berbiji; dan (2) alopoIiploid yang terjadi karena perkawinan atau
hybrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya dan terjadi
pada kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar seperti kol,
daun mirip lobak).
b. Aneuploid (an = tidak; eu = benar; Ploid = Unit)
Yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan jumlah kromosom. Mutasi
kromosom ini tidak melibatkan seluruh genom yang berubah, rnelainkan
hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genom. Mutasi ini disebut
juga dengan istilah aneusomik. Penyebab mutasi ini adalah anafase lag
(peristiwa tidak melekatnya benang-benang spindle ke sentromer) dan
nondisjunction (gagal berpisal).
Macam-macam aneusomik antara lain sebagai berikut.
1) monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom,
2) nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan dua kromosom
3) trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom,
4) tetrasomik (2n * 2); yaitu mutasi karena kelebihan dua kromosom.
Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:
• Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya
45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis
kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis).
• Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik
pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin
laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis)
sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul
(gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.
• Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom
gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka
menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga
sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa
sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang
menderita Sindrom Jacobs.
• Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom
autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13,
14, atau 15.
b). Mutasi Kromosom Akibat Perubahan Struktur Kromosom
Mutasi karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk
kromosom disebut juga dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1.) Delesi atau defisiensi
Delesi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom. Penghilangan
dapat terjadi pada segmen panjang lengan kromosom seperti yang
dilaporkan pada tanaman gandum. Tergantung
pada gen dan tingkat ploidi, defisiensi dapat menyebabkan kematian,
separuh kematian, atau menurunkan viabilitas. Pada tanaman defisiensi
yang ditimbulkan oleh perlakuan bahan mutagen (radiasi) sering
ditunjukkan dengan munculnya mutasi klorofil. Kejadian mutasi klorofil
biasanya dapat diamati pada stadia muda (seedling stag), yaitu dengan
adanya perubahan warna pada daun tanaman.
Macam-macam delesi antara lain:
1. Delesi terminal; ialah delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom.
2. Delesi intertitial; ialah delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom.
3. Delesi cincin; ialah delesi yang kehilangan segmen kromosom sehingga berbentuk lingkaran seperti cincin.
4. Delesi loop; ialah delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom lainnya.
2.) Duplikasi
Mutasi karena kelebihan segmen kromosom. Mutasi ini terjadi pada
waktu meiosis, sehingga memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya)
yang tetap normal. Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen
pada kondisi diploid. Dulikasi dapat terjadi melalui beberapa cara
seperti: pematahan kromosom yang kemudian diikuti dengan transposisi
segmen yang patah, penyimpangan dari mekanisme crossing-over pada
meiosis (fase pembelahan sel), rekombinasi kromosom saat terjadi
translokasi, sebagai konsekuensi dari inversi heterosigot, dan sebagai
konsekuensi dari perlakuan bahan mutagen. Beberapa kejadian duplikasi
telah dilaporkan dapat miningkatkan viabilitas tanaman. Pengaruh radiasi
terhadap duplikasi kromosom telah banyak dipelajari pada bermacam jenis
tanaman seperti jagung, kapas, dan barley.
3.) Translokasi.
Translokasi ialah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke
kromosom non homolog. Macam-macam translokasi antara lain sebagai
berikut.
>Translokasi homozigot (resiprok)
Translokasi homo zigot ialah translokasi yang mengalami pertukaran
segmen kedua kromosom homolog dengan segmen kedua kromosom non homolog.
>Translokasi heterozigot (non resiprok)
Translokasi heterozigot ialah translokasi yang hanya mengalami
pertukaran satu segmen kromosom ke satu segmen kromosom nonhomolog.
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.