Dalam ilmu genetika, khususnya dalam teori Mendel, ada istilah
resesif genes dan dominant genes. Teman-teman pastilah sudah paham apa
mereka itu. Tp untuk singkatnya, kita jelaskan lagi bahwa gen resesif
itu adalah gen yg tidak bakal muncul dalam fisik hamster (misalnya)
kalau gen itu cuma ada pada satu induk saja. Ini berbeda dengan gen
dominan yang tidak membutuhkan pasangan, alias bisa muncul cukup jika
salah satu induk membawa gen dominan.
Nah, sekarang kita membahas apa itu Incomplete Dominant Genes dan
Co-dominant Genes. Kedua gen turunan ini boleh dibilang serupa tapi tak
sama.
Incomplete Dominan, atau kerap juga disebut semi-dominant,
diterjemahkan seara keasar sebagai dominan yang tidak sempurna. Dengan
kata lain, gen dominan yang masih separuh jalan.
Pada hamster, Incomplete Dominant genes ini dikenal juga sebagai
lethal genes, karena bersifat membunuh kalao homozigot, atau bertemu
sesama incomplete gene. Pada Campbell, gen yang masuk kategori ini
adalah Mi (Mottled Ruby Eyed) dan Si (Platinum).
Kalau Mi ketemu Mi (homozigot), sebagian anakannya akan muncul putih
polos tanpa mata atau tanpa gigi (atau keduanya) dan gak akan bertahan
hidup sampai usia masa sapih (18-21 hari). Kemudian jika Si ketemu Si
(homozigot), maka sebagian anakannya (25%) akan muncul anakan kuntet
(bisa putih polos, bisa bercorak) dan umurnya tidak panjang (meskipun
bisa melewati masa sapih). Umumnya disebut Micro BEW.
Sementara pada Syrian, hanya ada satu gen yang diketahui Incompelete
Dominant, yaitu Wh atau White Bellied. Ciri fisiknya, perut putih pada
varian Aguti/Golden Colours, dan penampakan efek warna kelabu pada
varian self colours.
Pertemuan Wh dengan Wh (homozigot) atau double doze Wh, kejadiannya
serupa dengan pertemuan Mi dengan Mi. Yaitu 25% anakan menjadi putih
polos eyeless-toothless. Anakan ini disebut Anophthalmic White (pada
Campbell disebut Microphthalmic White)
Jika anakan Anophthalmic White dikawinkan dengan hamster syria lain
yang tidak membawa gen Wh, maka hasil anakannya akan 100% white-bellied
(Wh). Berbeda dengan Microphthalmic White, jika dikawinkan dengan
Campbell lain yang tidak membawa gen Mi, maka hanya separuh dari
anakannya akan menjadi Mi, atau membawa gen Incomplete Dominant.
Sekarang kita kupas apa itu Co-Dominant Genes.
Pertemuan dua alel bersifat Co-Dominant Genes akan menghasilkan
variasi kombinasi. Misalnya, bunga putih dan bunga merah (kedua
co-dominant) menghasilkan bunga pink. Di sini kedua warna hadir dalam
penampakan fisik (beda dengan hamster dove yg merupakan campuran Black x
Argente, di mana tidak muncul warna hitam maupun warna argente).
Contoh lain co-dominant pada ayam. Ayam putih disilang dengan ayam
hitam, hasilnya bukan ayam abu-abu, melainkan ayam dengan warna hitam
dan warna putih sekaligus. Dari telur yang menetas, jumlahnya 3:1 (75%
hitam putih, 25% hitam atau putih). Ini beda dengan Dominant Genes yang
menghasilkan rasio sekitar 50:50.
Tidak ada contoh dalam hamster Campbell karena pada hamster tidak
dikenal adanya co-dominant genes. Seandainya ada campbell o-dominant
genes dalam campbell, misalnya, maka kita bisa memproduksi hamster
perpaduan warna kombinasi. Misalnya black dan albino itu co-dominant,
maka perkawinan keduanya akan menghasilkan campbell belang hitam dan
putih ibarat kuda zebra atau mungkin juga seperti anjing Dalmation.
Tapi pada Syrian, dikenal ada Co-Dominan Genes, yaitu gene "Yellow"
Kode gen: To). Yellow gene ini, saat ini diketahui sebagai satu-satunya
gen yang terkait dengan kromosom seks. Gen ini pula yang mampu
memproduksi varian corak Tortoiseshell alias torti, di mana pada umumnya
Torti itu adalah betina.
Hasil persilangan torti dengan syria bercorak putih (misal Banded
atau Dominant Spot), akan menghasilkan perpaduan keduanya, yaitu varian
Tortoiseshell and White. Ini adalah sifat co-dominant genes.
JIka bertemu pasangan alelnya, Yellow gene akan tampil pada fisik
tetapi sebagian tidak tampil. Jantan misalnya, yang hanya memiliki satu
kromosom X, bisa terwarisi kromosom X plus Yellow gene (XTo), atau bisa
juga tidak terwarisi gen yellow (Xto). Kalao dia terwairis gen Yellow,
maka muncul torti jantan, kalo dia tidak terwarisi, maka yg muncul
adalah warna gen lain dari induknya. Misal, jantan Syria yang membawa
Yellow gene dikawinkan dengan Cinnamon hasilnya varian Honey. Atau
Yellow gene x Dark Grey, hasilnya Smoke Pearl.
Ini sedikit berbeda kejadiannya dengan betina. Betina Yellow hanya
akan menampilkan warna Yellow, sehingga kode gen pada kedua kromosomnya
adalah XTo (perhatikan T dlm hurup besar, krn Yellownya tampil).
Sementara betina non Yellow (atau betina anakan Yellow yg tidak bawa gen
Yellow), tidak menampilkan warna Yellow sama sekali, sehingga kedua
kromosom X-nya berkode Xto (T dalam hurup kecil).
Namun demikian, beberapa betina Syria, menampilkan pola mosaik Yellow
sekaligus non Yellow. Inilah yang dikenal sebagai Tortoishell/Torti.
Warna-warna dan corak itu muncul karena dia mewarisi Krmosom XTo
(Yellow) dari salah satu induknya, dan kromosom Xto (non Yellow) dari
induk lainnya.
Sementara pada varian Tortoishell/Torti and White (Torti plus warna
putih), pemunculan warna putih merupakan warna ketiga yg merupakan
warisan gen corak/pola (apakah itu banded maupun Dominant Spot).
Itulah sebabnya, di Syria banyak sekali varian corak warna krn Yellow
bisa dikombinasi dengan warna lain, atau dengan kata lain bercak Yellow
(pada torti) bisa dipadu dengan bercak warna lain, plus ditambah pula
wrna corak putih dari Banded/Dominan Spot.
Contoh, ada Golden Tortoiseshell and White (bercak golden, White, dan
Yellow), Dark Grey Tortoiseshell and White (bercak Dark Grey, White,
Smoke Pearl), Cinnamon Tortoiseshell and White (bercak Honey dan putih),
dan tentu saja yang paling populer adalah Black Tortoiseshell and White
(bercak Black, White, Yellow).
Nah... siapa mau mengembangkan Syrian???
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.