• Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Contact

Dunia Hewan

Media yang berisi tentang informasi seputar hewan terlengkap, cara memelihara, cara merawat, dan cara membudidayakan suatu hewan.

  • Home
  • Kontak Kami
    • Facebook
    • Twitter
    • Google Plus
  • Gallery Foto
    • Hamster
  • Pasang Iklan
  • Toko Kami
Translate Company
Home » Hamster » Warning,penghisap darah hamster

Warning,penghisap darah hamster

Posted by Dunia Hewan
Add Comment
Hamster
Kamis, 28 November 2013

Kerontokan bulu pada hamster, tak peeduli pada spesies dan varian papapun, menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi para pecinta hamster. Kerontokan bisa dalam skala kecil (lokal), namun bisa sangat ekstrem sampai menghabiskan bulu atau rambut hamster.


Penyebab kerontokan pun sangat beragam, mulai dari penyebab internal sampai sebab-sebab eksternal. Akibat asupan maknan, sampai serbuan penyakit tertentu yang berakibat pada melemahnya akar rambut/bulu.

Pada hamster, kerontokan bulu dianggap sebagai masalah yang sudah umum, terutama pada  hamsters berusia di atas satu tahun. Awalnya pada area perut, lalu ke area kaki belakang, terus sampai pangkal paha dan pinggul/bokong, dan berlanjut hingga ke leher dan dada.

Selain karena usia tua, ada sejumlah penyebab lain:


1. Protein dan vitamin deficiency
Kekurangan prtein dan vitamin menjadi sebab lain. Jadi, anggapan bahwa hamster yang terlalu banyak mengonsumsi protein akan rontok bulunya, sesungguhnya hanya mitos. Asupan maknan yang terlalu banyak kuaci, akan memicu obesitas sekaligus kekurangan nutrisi dan vitamin yang seimbang.

Pemberioan vitamin cair ataupun jelly, mungkin bisa membantu, tapi akan lebih baik jika sumber vitamin diperoleh dari bahan-bahan alami yg bersumber dari racikan makanan yang diberikan.

Suplemen lain yang bisa bermanfaat, antara lain, sereal tanpa gula, pasta berbahan gandum, keju, telur rebus, yogurt, dan sayuran segar, dengan catatan semua dalam jumlah yang proporsional.

Para ahli menemukan bahwa kekurangan vitamin B, khususnya B6, biotin, inositol, dan folic acid, bisa memicu kerontokan buklu. Semua jenis vitamin B ini merupakan nitrisi penting bagi pembentukan sel darah merah yang normal. Defisiensi vitamin B, juga akan memicu kelelahan/fatik dan lemahnya otot-otot, selain kerontokan bulu tadi.

Khusus untuk kerontokan bulu, zat yang termasuk dalam kelompok vitamin B, yang sangat vital untuk pertumbuhan bulu adalah Inositol. Dalam sebuah percobaan di lab, para ahli menemukan bahwa hewan yang kekurangan zat ini akan rontok bulunya, dan bisa sembuh setelah mendapatkan asupan inositol. Indonesia sangat kaya akan inositol, karena inositol bisa ditemukan pada pisang, beras merah, gandum, sayuran, dan kacang2an.

Selain vitamin, khususnya vitamin B dkk, bulu rontok juga bisa disebabkan oleh kekurangan protein. Jika hamster mengalami protein malnutrition, maka tubuh si hamster akan menyimpan protein yang tersisa dengan merontokkan bulu-bulu dan memasuki fase istirahat tumbuh (resting phase/inter-phase).

Tak perlu dipertanyakan dari mana asal protein, tp sebaiknya didapat dari telur, kacang-kacangan, padi-padian, dan produk susu seperti keju, yogurt, tofu, dll.


2. Penyebab MUsiman
Kerontokan bulu pada hamster bisa juga merupakan problem musimaan, yang berkaitan dengan perubahan musim. Ini umumnya dialami di negara-negara dengan empat musim, tp tidak menutup kemungkinan terjadi di Indonesia. Saya sendiri mengalami masalah ini terutama di musim kemarau panjang.

Hamsters diketahui mengganti bulu pada musim panas dan musim gugur, persis kek tumbuhan tertentu. Kebanyakan hewan merontokann bulunya 1-2 kali dalam setahun. Umumnya dilakukan oleh semua spesies hamster. Tapi Russian Dwarf, Roborovski dan Chinese Hamster, konon tidak sering melakukan ini.

Diketahui juga jika suhu panas yang terlalu ekstrem dan perubahan musim datang secara tiba-tiba dan kontras. Hamster meresponnya dengan merontokkan bulu agar tidak mengalami suhu yg terlalu panas.

3. Kutu
Inilah parasit kecil yang sangat menyebalkan, namun bisa berinang pada hamster dan manusia. Kutu bisa hidup di bagian tubuh manapun selama ada akar bulu dan kelenjar sebacous. Khususnya pada area sekitar hidung, alis mata, kuping, dsb. Inilah area paling favorit bagi berkembang biaknya kutu, lantaran suhunya yang pas untuk itu.

Celakanya, kutu-kutu ini, seperti juga kutu manusia yang disebut demodex mites, bisa hidup pada kondisi kesehatan yang normal/sehat. Bahkan manusia jarang menyadari punya kutu ini. Berbeda dengan tikus dan kecoa yang biasanya muncul kalo lingkungan kotor, kutu ini gak ada urusan sama lingkungan bersih atau kotor.

Demodex mites merupakan penghuni umum di folikel rambut pada manusia maupun hewan. JIka populasinya hanya sedikit, dan kondisi bulu/rambut sehat aja, maka tidak akan menimbulkan problem. Namun dalam jumlah banyak parasit mini ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan inflamasi.

Ada dua jenis kutu pada hamster: surface mite dan burrowing mites. Sesuai namanya, surface Mites menghuni permukaan kulit, sementara burrowing mites makan dan meletakkan telurnya di bawah kulit.

Celakanya, semua spesies kutu ini bisa berpindah/menular dengan berbagai cara, bisa dengan kontak langsung, atau kontak tidak langsung melalui bedding, melalui perantara tangan manusia yg habis memegang hamster kutuan, atau sisir/sikat.

Kutu yang bersarang di kuping (Ear mites) tergolong yang paling menyiksa hamster, membuat hamster menggaruk dengan keras dan menyebabkan iritasi. Ear mites menyebar dan berkembang biak dengan sangat cepat. Selain hamster, Ear Mites juga menimpa kucing, anjing, dan tentu saja ferret dan spesies rodent lainnya.

Ada pula yang disebut dengan Cheyletiella Mites. Kutu berwarna putih ini kerap terlihat berkeliaran pada permukaan kulit. Karena warnanya yang putih, mereka kerap dijuluki "Walking dandruff" atau "Ketombe Berjalan". Nama boleh keren, tapi hasil perbuatannya menyebabkan infeksi parah pada hamster dan hewan peliharaan lain, iritasi pada manusia. Untungnya, pada manusia, mereka tidak bisa m,enyelsaikan siklus hidupnya, sehingga kalao kitya ketularan, mereka akan mati sendiri sebelum berkembang biak.

YAng lebih mengerikan tentu saja Burrowing Mites. Sang betina akan melatakkan telurnya di bawah permukaan kulit, menyebabkan gatal yang luar biasa, dan memaksa hamster menggaruk dengan keras sehingga menyebabkan kerontokan dan infeksi kulit. Kerontokan tentu saja disebab juga oleh sang kutu sendiri.

Keadaan ini tergolong serius, dan penyembuhannya bisa memakan waktu yang sangat lama. Beda dengan kutu permukaan yang bisa terlihat dengan mudah dan bisa dibersihkan secara manual.

Ada lagi jenis kutu lain yang dikenal sebagai Harvest Mites, atau Chiggers, atau Red Bugs. Nah, yang satu ini juga kecil, tp lebih mudah terlihat karena berwarna merah atau oranye.

Pada tahap hidup sebagai larva, kutu ini akan menempel pada beragam hewan, seperti rodents, burung, bahkan pada manusia. Gigitannya lumayan menyakitkan dan mengagetkan, menimbulkan gatal tiba-tiba yang tak bisa didiamkan untuk segera digaruk dengan keras.

Kutu ini aktif sepanjang musim panas hingga sekitar akhir bulan September setiap tahunnya. Aksi besar-besaran mereka lakukan di sekitar bulan Agustus. Mereka sangat aktif di siang hari, sibuk menancapkan diri pada kulit hewan dengan dengan kencang.

Mereka tidak menghisap darah seperti nyamuk, melainkan memakan sel kulit. Larva-larva sialan ini menyuntikkan semacam enzim pencernaan ke dalam sel kulit, yang dimaksudkan untuk memecah lapisan2 sel-sel kulit. Nah, cairan yg ada di lapisan itulah yang disedot habis-habisan dengan sangat rakusnya. Celakanya lagi, sekali sdh menancap, maka sulit dilepaskan meski dengan garukan yang keras. Setelah selesai makan selama 5-6 minggu, larva berkaki enam ini pun melapaskan diri dan berubah menjadi kutu berkaki enam yang lebih besar. Siklus hidupnya pun tuntas.

Berbeda dengan MItes, parasit lain yang diketahui bisa terdapat pada hamster adalah ticks. Kutu ini boleh disebut drakula mini, karena memang menghidap darah inangnya. Damned Blood sucker!!!

Yang satu ini bisa menancap lebih keras lagi, dan tanpa terdeteksi oleh sang inang. Ini lantaran kemampuan menyuntikkan zat kimiawi tertentu yang membuat sang inang tidak berasa gatal. Makannya bisa berlangsung beberapa hari.

Meskipun kita memaksa melepaskan Si Blood Sucker, biasanya kepala dan giginya akan tetap menancap, dan menyebabkan infeksi.

Dari semua jenis kutu itu, yang paling umum menimpa hamster adalah Demodex mite yang disinggung di atas. Ini jenis kutu yang mirip dengan kutu manusia. Tapi manusia atau hewan yang sehat, bisa tetep hidup sehat meskipun ada Demodex mite. Sang inang yang sehat dan masih muda, memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga serangan mereka bisa diatasi. Nah, lain jika sang inang (dalam hal ini hamster) sudah tua, di mana sistem kekebalan tubuhnya sudah menurun, atau sedang kurang sehat, atau sedang mengalami stres.

PAda beberapa kasus, hewan yang kena serangan kutu hingga menjadi botak, pada gilirannya mengundang masalah bakteri lainnya karena kulitnya terbuka. Bagaimana mengatasi kutu? Sepertinya dokter hewan yang lebih tahu, karena terlebih dulu harus diidentifikasi jenis kutu apa yang menyerang.

4. Alergi
Seperti manusia, Hamsters juga bisa alergi. Bisa alergi makanan yang diasup, atau faktor lingkungan eksternal, dalam hal ini bedding serbuk kayu. Bedding serbuk diketahui bisa menyebakan kerontopkan bulu, dan/atau iritasi kulit.

Reaksi alerginya, bisa dicirikan dengan kaki bengkak, bersin/bangkis, mata berair/lengket, terus-terusan menggaruk, hidung basah, bulu rontok, atau bercak bmerah dan botak pada beberapa area badan.

Selain serbuk, yang bisa menyebabkan alergi, antara lain, aerosol, furnitur polish, parfum, penyegar udara, dan termasuk asap rokok (terutama asap rokok Sejati dan Djarum 76 kesukaan Om Mr).

Alergi juga bisa terpicu dari asupan makanan, terutama dari zat pewarna makanan, khususnya yang dikenal sebagai "Tartrazine" yang sesungguhnya merupakan limbah industri yang beracun. Umum digunakan untuk pewarna makanan kering anjing dan makanan hamster pabrikan.


5. Ringworm Fungus Skin Infection
Meskipun namanya ringworm, ini bukan parasit melainkan fungus/jamur/cendawan. Ring worm adalah jamur kulit yang menyebabkan infeksi. INfeksi akibat Ringworm disebut juga Dermatophytosis.

Dermatophytosis disebabkan oleh fungi yang dinamakan Dermatophytes, yang memanfaatkan keratin sebagai sumber nutrisi. Nah Keratin ini adalah protein yang terdapat pada bulu/rambut, kuku, dam lapisan epidermis kulit.

Oleh sebab itu, keromtokan bulu ditengarai juga bisa disebabkan oleh ringworm, meskipun ringworm ini sdangat jarang ditemukan di hamster.


Nah, yang manakah dari semua potensi penyebab itu yang membuat hamster kita tiba-tiba "hairless"???

Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.


0 Response to "Warning,penghisap darah hamster"

Setelah membaca,alangkah baiknya jika meninggalkan komentar yg bermanfaat.

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kotak Iklan

Hamster

Posting Terpopuler

  • Budidaya Cacing Darah
    Siapa yang belum mengenal cacing darah? Tentu para pencinta ikan sudah sangat akrab dengan makhluk yang satu ini. Ya, cacing darah telah di...
  • Apa itu artemia dan cara budidaya artemia
    Budidaya Artemia  sekarang sering dilakukan untuk kebutuhan pakan ikan dan pakan hewan peliharaan  laiannya.   Artemia  adalah sejenis...
  • Cara beternak cacing sutera dengan mudah
    Para penggemar atau breeder ikan tentu akan sedih bilamana pakan untuk ikan kesayangannya susah dicari. Pakan ikan memang salah satu fakt...
  • Ternak Cacing Tanah Dengan Gampang
    Cacing tanah merupakan bahan pakan alternatif bagi ternak unggas dan ikan. Cacing tanah mengandung nilai gizi yang sangat tinggi. Antara lai...
  • Inbreed atau Crossbreed?
    Secara umum, Inbreeding diartikan perkawinan sedarah (incest kalo pada manusia). Kebalikannya adalah crossbreeding atau perkawinan dua hew...
  • Berbagai Jenis Ekor Cupang
    Aneka bentuk ekor cupang lahir dari beragam persilangan. Umumnya, orang menilai berbagai bentuk ekor dan sirip sebagai satu harmonisasi dar...
  • Cara budidaya ikan guppy cantik,berkualitas tinggi
    Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan guppy atau sering juga disebut ikan gapi banyak diminati para penghobi ikan hias. Ikan gapi yang h...
  • Asal usul kata "hamster" dan nama-nama nya
    DARI MANA NAMA ITU DIPEROLEH? What is in a name, kata pujangga Inggris Shakespeare. Tapi ini tak berlaku di dunia perhamsteran. Buktinya, ...
  • Kebutuhan yang diperlukan untuk memelihara hamster
    A. Kandang Hamster Jenis Kandang Kandang hamster umumnya terbuat dari plastik atau kawat tegak lurus yang membentuk jeruji. Kedua jeni...
  • Cara budidaya jentik nyamuk
    Bagi kita yang sering disengat  nyamuk  mungkin nyamuk adalah serangga yang sangat menjengkelkan, apalagi serangan nyamuk sering datang ke...
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Back to top!
Copyright (c) 2014 Dunia Hewan. All Rights Reserved New Fastest Magz Template by CB Blogger. Powered by Blogger.