Kerontokan bulu pada hamster, tak peeduli pada spesies dan varian
papapun, menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi para pecinta
hamster. Kerontokan bisa dalam skala kecil (lokal), namun bisa sangat
ekstrem sampai menghabiskan bulu atau rambut hamster.
Penyebab kerontokan pun sangat beragam, mulai dari penyebab internal
sampai sebab-sebab eksternal. Akibat asupan maknan, sampai serbuan
penyakit tertentu yang berakibat pada melemahnya akar rambut/bulu.
Pada hamster, kerontokan bulu dianggap sebagai masalah yang sudah
umum, terutama pada hamsters berusia di atas satu tahun. Awalnya pada
area perut, lalu ke area kaki belakang, terus sampai pangkal paha dan
pinggul/bokong, dan berlanjut hingga ke leher dan dada.
Selain karena usia tua, ada sejumlah penyebab lain:
1. Protein dan vitamin deficiency
Kekurangan prtein dan vitamin menjadi sebab lain. Jadi, anggapan
bahwa hamster yang terlalu banyak mengonsumsi protein akan rontok
bulunya, sesungguhnya hanya mitos. Asupan maknan yang terlalu banyak
kuaci, akan memicu obesitas sekaligus kekurangan nutrisi dan vitamin
yang seimbang.
Pemberioan vitamin cair ataupun jelly, mungkin bisa membantu, tapi
akan lebih baik jika sumber vitamin diperoleh dari bahan-bahan alami yg
bersumber dari racikan makanan yang diberikan.
Suplemen lain yang bisa bermanfaat, antara lain, sereal tanpa gula,
pasta berbahan gandum, keju, telur rebus, yogurt, dan sayuran segar,
dengan catatan semua dalam jumlah yang proporsional.
Para ahli menemukan bahwa kekurangan vitamin B, khususnya B6, biotin,
inositol, dan folic acid, bisa memicu kerontokan buklu. Semua jenis
vitamin B ini merupakan nitrisi penting bagi pembentukan sel darah merah
yang normal. Defisiensi vitamin B, juga akan memicu kelelahan/fatik dan
lemahnya otot-otot, selain kerontokan bulu tadi.
Khusus untuk kerontokan bulu, zat yang termasuk dalam kelompok
vitamin B, yang sangat vital untuk pertumbuhan bulu adalah Inositol.
Dalam sebuah percobaan di lab, para ahli menemukan bahwa hewan yang
kekurangan zat ini akan rontok bulunya, dan bisa sembuh setelah
mendapatkan asupan inositol. Indonesia sangat kaya akan inositol, karena
inositol bisa ditemukan pada pisang, beras merah, gandum, sayuran, dan
kacang2an.
Selain vitamin, khususnya vitamin B dkk, bulu rontok juga bisa
disebabkan oleh kekurangan protein. Jika hamster mengalami protein
malnutrition, maka tubuh si hamster akan menyimpan protein yang tersisa
dengan merontokkan bulu-bulu dan memasuki fase istirahat tumbuh (resting
phase/inter-phase).
Tak perlu dipertanyakan dari mana asal protein, tp sebaiknya didapat
dari telur, kacang-kacangan, padi-padian, dan produk susu seperti keju,
yogurt, tofu, dll.
2. Penyebab MUsiman
Kerontokan bulu pada hamster bisa juga merupakan problem musimaan,
yang berkaitan dengan perubahan musim. Ini umumnya dialami di
negara-negara dengan empat musim, tp tidak menutup kemungkinan terjadi
di Indonesia. Saya sendiri mengalami masalah ini terutama di musim
kemarau panjang.
Hamsters diketahui mengganti bulu pada musim panas dan musim gugur,
persis kek tumbuhan tertentu. Kebanyakan hewan merontokann bulunya 1-2
kali dalam setahun. Umumnya dilakukan oleh semua spesies hamster. Tapi
Russian Dwarf, Roborovski dan Chinese Hamster, konon tidak sering
melakukan ini.
Diketahui juga jika suhu panas yang terlalu ekstrem dan perubahan
musim datang secara tiba-tiba dan kontras. Hamster meresponnya dengan
merontokkan bulu agar tidak mengalami suhu yg terlalu panas.
3. Kutu
Inilah parasit kecil yang sangat menyebalkan, namun bisa berinang
pada hamster dan manusia. Kutu bisa hidup di bagian tubuh manapun selama
ada akar bulu dan kelenjar sebacous. Khususnya pada area sekitar
hidung, alis mata, kuping, dsb. Inilah area paling favorit bagi
berkembang biaknya kutu, lantaran suhunya yang pas untuk itu.
Celakanya, kutu-kutu ini, seperti juga kutu manusia yang disebut
demodex mites, bisa hidup pada kondisi kesehatan yang normal/sehat.
Bahkan manusia jarang menyadari punya kutu ini. Berbeda dengan tikus dan
kecoa yang biasanya muncul kalo lingkungan kotor, kutu ini gak ada
urusan sama lingkungan bersih atau kotor.
Demodex mites merupakan penghuni umum di folikel rambut pada manusia
maupun hewan. JIka populasinya hanya sedikit, dan kondisi bulu/rambut
sehat aja, maka tidak akan menimbulkan problem. Namun dalam jumlah
banyak parasit mini ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan inflamasi.
Ada dua jenis kutu pada hamster: surface mite dan burrowing mites.
Sesuai namanya, surface Mites menghuni permukaan kulit, sementara
burrowing mites makan dan meletakkan telurnya di bawah kulit.
Celakanya, semua spesies kutu ini bisa berpindah/menular dengan
berbagai cara, bisa dengan kontak langsung, atau kontak tidak langsung
melalui bedding, melalui perantara tangan manusia yg habis memegang
hamster kutuan, atau sisir/sikat.
Kutu yang bersarang di kuping (Ear mites) tergolong yang paling
menyiksa hamster, membuat hamster menggaruk dengan keras dan menyebabkan
iritasi. Ear mites menyebar dan berkembang biak dengan sangat cepat.
Selain hamster, Ear Mites juga menimpa kucing, anjing, dan tentu saja
ferret dan spesies rodent lainnya.
Ada pula yang disebut dengan Cheyletiella Mites. Kutu berwarna putih
ini kerap terlihat berkeliaran pada permukaan kulit. Karena warnanya
yang putih, mereka kerap dijuluki "Walking dandruff" atau "Ketombe
Berjalan". Nama boleh keren, tapi hasil perbuatannya menyebabkan infeksi
parah pada hamster dan hewan peliharaan lain, iritasi pada manusia.
Untungnya, pada manusia, mereka tidak bisa m,enyelsaikan siklus
hidupnya, sehingga kalao kitya ketularan, mereka akan mati sendiri
sebelum berkembang biak.
YAng lebih mengerikan tentu saja Burrowing Mites. Sang betina akan
melatakkan telurnya di bawah permukaan kulit, menyebabkan gatal yang
luar biasa, dan memaksa hamster menggaruk dengan keras sehingga
menyebabkan kerontokan dan infeksi kulit. Kerontokan tentu saja disebab
juga oleh sang kutu sendiri.
Keadaan ini tergolong serius, dan penyembuhannya bisa memakan waktu
yang sangat lama. Beda dengan kutu permukaan yang bisa terlihat dengan
mudah dan bisa dibersihkan secara manual.
Ada
lagi jenis kutu lain yang dikenal sebagai Harvest Mites, atau Chiggers,
atau Red Bugs. Nah, yang satu ini juga kecil, tp lebih mudah terlihat
karena berwarna merah atau oranye.
Pada tahap hidup sebagai larva, kutu ini akan menempel pada beragam
hewan, seperti rodents, burung, bahkan pada manusia. Gigitannya lumayan
menyakitkan dan mengagetkan, menimbulkan gatal tiba-tiba yang tak bisa
didiamkan untuk segera digaruk dengan keras.
Kutu ini aktif sepanjang musim panas hingga sekitar akhir bulan
September setiap tahunnya. Aksi besar-besaran mereka lakukan di sekitar
bulan Agustus. Mereka sangat aktif di siang hari, sibuk menancapkan diri
pada kulit hewan dengan dengan kencang.
Mereka tidak menghisap darah seperti nyamuk, melainkan memakan sel
kulit. Larva-larva sialan ini menyuntikkan semacam enzim pencernaan ke
dalam sel kulit, yang dimaksudkan untuk memecah lapisan2 sel-sel kulit.
Nah, cairan yg ada di lapisan itulah yang disedot habis-habisan dengan
sangat rakusnya. Celakanya lagi, sekali sdh menancap, maka sulit
dilepaskan meski dengan garukan yang keras. Setelah selesai makan selama
5-6 minggu, larva berkaki enam ini pun melapaskan diri dan berubah
menjadi kutu berkaki enam yang lebih besar. Siklus hidupnya pun tuntas.
Berbeda dengan MItes, parasit lain yang diketahui bisa terdapat pada
hamster adalah ticks. Kutu ini boleh disebut drakula mini, karena memang
menghidap darah inangnya. Damned Blood sucker!!!
Yang satu ini bisa menancap lebih keras lagi, dan tanpa terdeteksi
oleh sang inang. Ini lantaran kemampuan menyuntikkan zat kimiawi
tertentu yang membuat sang inang tidak berasa gatal. Makannya bisa
berlangsung beberapa hari.
Meskipun kita memaksa melepaskan Si Blood Sucker, biasanya kepala dan giginya akan tetap menancap, dan menyebabkan infeksi.
Dari semua jenis kutu itu, yang paling umum menimpa hamster adalah
Demodex mite yang disinggung di atas. Ini jenis kutu yang mirip dengan
kutu manusia. Tapi manusia atau hewan yang sehat, bisa tetep hidup sehat
meskipun ada Demodex mite. Sang inang yang sehat dan masih muda,
memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga serangan mereka bisa diatasi.
Nah, lain jika sang inang (dalam hal ini hamster) sudah tua, di mana
sistem kekebalan tubuhnya sudah menurun, atau sedang kurang sehat, atau
sedang mengalami stres.
PAda beberapa kasus, hewan yang kena serangan kutu hingga menjadi
botak, pada gilirannya mengundang masalah bakteri lainnya karena
kulitnya terbuka. Bagaimana mengatasi kutu? Sepertinya dokter hewan yang
lebih tahu, karena terlebih dulu harus diidentifikasi jenis kutu apa
yang menyerang.
4. Alergi
Seperti manusia, Hamsters juga bisa alergi. Bisa alergi makanan yang
diasup, atau faktor lingkungan eksternal, dalam hal ini bedding serbuk
kayu. Bedding serbuk diketahui bisa menyebakan kerontopkan bulu,
dan/atau iritasi kulit.
Reaksi alerginya, bisa dicirikan dengan kaki bengkak, bersin/bangkis,
mata berair/lengket, terus-terusan menggaruk, hidung basah, bulu
rontok, atau bercak bmerah dan botak pada beberapa area badan.
Selain serbuk, yang bisa menyebabkan alergi, antara lain, aerosol,
furnitur polish, parfum, penyegar udara, dan termasuk asap rokok
(terutama asap rokok Sejati dan Djarum 76 kesukaan Om Mr).
Alergi juga bisa terpicu dari asupan makanan, terutama dari zat
pewarna makanan, khususnya yang dikenal sebagai "Tartrazine" yang
sesungguhnya merupakan limbah industri yang beracun. Umum digunakan
untuk pewarna makanan kering anjing dan makanan hamster pabrikan.
5. Ringworm Fungus Skin Infection
Meskipun namanya ringworm, ini bukan parasit melainkan
fungus/jamur/cendawan. Ring worm adalah jamur kulit yang menyebabkan
infeksi. INfeksi akibat Ringworm disebut juga Dermatophytosis.
Dermatophytosis disebabkan oleh fungi yang dinamakan Dermatophytes,
yang memanfaatkan keratin sebagai sumber nutrisi. Nah Keratin ini adalah
protein yang terdapat pada bulu/rambut, kuku, dam lapisan epidermis
kulit.
Oleh sebab itu, keromtokan bulu ditengarai juga bisa disebabkan oleh
ringworm, meskipun ringworm ini sdangat jarang ditemukan di hamster.
Nah, yang manakah dari semua potensi penyebab itu yang membuat hamster kita tiba-tiba "hairless"???
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.