Salah satu momok yang dihadapi oleh pemilik hamster adalah situasi
over populasi. Khususnya bagi mereka yng memelihar Dwarf Hamster
(Campbell, WW/Hybrid, dan Roborovski).
Dari sini kemudian terus muncul pertanyaan bisa nggak sih hamster saya dimandulkan biar gak terus beranak?
Sebelum membahas itu, saya mau kutip sedikit postingan lama di HFG, waktu grup ini baru berdiri:
Buat all prens, sblm trlalu jauh mendalami hobi luar biasa ini,
ada hal yg trptg yg hrs diprtimbangkan sblm mulai punya hammie: ingin
pnya peliharaan sbgai pet, ato ingin jd breeder kagetan yang ujung2nya
kelabakan?
Kalo mau jd breeder, bhkan brdagang, sbaiknya prdalam ilmu sebyk
mgk sblm mulai beli spsg indukan. Jgn sampai hammie yg diproduksi tidak
berkualitas, atau melakukan breed yg salah dan merusak kualitas dan
masa depan hammie scra keseluruhan.
Kalo ingin punya hammie sbgai pet (peliharaan), ingat bhw hammie
sm dg peliharaan lain yg prlu mendpt ksh syng, perhatian khusus, dan
perawatan bagus. Camkan bha hammie adl salah satu mamalia plg produktif
di muka bumi. Jgn sampai Anda kelabakan, shg yg tadinya "fun" berubah jd
"load (beban)" krn hammienya kebanyakan dan menguras waktu, tenaga,
uang.
Utk menghindari over populasi ini, kta tdk hrs punya sepsg
hammie. Seekor aja dah ckp. Namanya jg peliharaan, sm kek kucing,
anjing, ato yg lain, kan gak harus banyak?
Kalapun mau lebih dari satu, kta msh bs melihara dua atau bbrp
hammie yang satu jenis kelamin, dgn catatan hammie2 sesama jenkel itu
sdh disatukan sejak disapih dari induknya. Ini bisa menghindari
perkelahian.
Menyaksikan indukan hammie melahirkan dan merawat anak2nya sampe
bsr, mmg pengalaman luar biasa. Tp jika hammie mulai kebanyakan,
menguras waktu, tenaga, dan uang, mka kesulitan yang Anda alami bisa lbh
luar biasa lg.
So, ksimpulan dr sdkit share ini adl: pastikan tujuan memelihara
hammie, dan kenalirisikonya. Hobi ini mmg sgt "fun" tp bs sgt membebani
kalo Anda tidak memahami konsekuensinya.
It's all up to you! Temen2 lah yg berhak memutuskan, tdk ada
hukum positif yg melarang Anda memelihara dan beternak hammie, tp jauh
lebih bijak kalo anda lbh dulu paham seluk beluknya sblm mulai.
Untuk itulah grup ini dibuat, utk berbagi pgalamn bg para pemula
dan calon pemula. Member yg sdh tahu byk, wajib brbagi. Yg tahu lebih
banyak lagi, wajib mengoreksi kalo ada pnjelasan yang kurang. Bagi yg
merasa sudah paham A-Z, hukumnya wajib mencari ilmu lebih banyak lagi,
krn dunia hamster masih terus berkembang...
Nah, postingan lama itu tentu belum dibaca oleh semua member krn
sudah lama tenggelam. Padahal, sebetulnya itulah modal informasi awal
yang perlu kita punya sebelum memutuskan memelihara hamster.
Lalu bagaimana kalo sudah terlanjur?
Selain memelihara hanya satu jenis kelamin, atau memisahkan hammie sesuai jenkel dari sejak masa sapih, apakah ada cara lain?
Memandulkan Hamster
Secara kedokteran, hamster mmg bisa dimandulkan. BAik itu betina
maupun jantannya. Yaitu melalui apa yg disebut castration atau neuter,
atau gampangnya pengebirian. Untuk betina, dikenal dgn sebutan spay.
Caranya?
Dikenal beberapa cara, di antaranya, Immunokontrasepsi dengan protein
zona pellucida (utk betina), operasi untuk sterilisasi (jantan maupun
betina), vaksin antifertilitas dengan imun aktif terhadap luteinizing
hormone-releasing hormone atau LHRH (hewan jantan), maupun penggunaan
kontrasepsi kimia, penggunaan preparat hormonal, seperti, Prostaglandin
F2α dan bromocriptine; Antagonist progesterone anglepristone (alizone);
preparat estrogen; GnRH analogue; prolaktin.
Prinsip dari immunokontrasepsi dengan protein zona pellucida ialah
mecegah terjadinya fertilisasi dengan adanya antibody yang akan
mengacaukan identifikasi antigen determinan sehingga mencegah penetrasi
spermatozoa sehingga tidak terjadi fertilisasi.
Pencegahan kebuntingan dapat pula dilakukan dengan metode operasi,
yakni dengan dilakukan ovareictomy maupun panhysterectomy. Hysterectomy
merupakan suatu operasi yang dilakukan pada hewan betina untuk
mensterilkan/memandulkan hewan tersebut, yang dilakukan dengan melakukan
pengangkatan uterus, namun hewan tersebut masih mampu untuk memproduksi
feromon dan estrus.
Panhysterectomy atau ovariohysterectomy adalah suatu operasi pada
hewan betina yang mirip dengan hysterectomy, berguna untuk
mensterilkan/memandulkan hewan tersebut, sehingga tidak dapat lagi
mengalami estrus, kawin, dan beranak, namun dilakukan tidak hanya dengan
pengangkatan uterus saja, melainkan dilaksanakan dengan pengangkatan
organ mulai dari uterus sampai ovarium dari hewan betina tersebut. Pada
jantan, kontrasepsi dilakukan dengan ijeksi prolaktin, vaksine anti
Fertilitas, sterilisasi kimiawi tanpa tindakan operasi, maupun dengan
kastrasi dan vasektomi.
Masalahnya, teman-teman, yang dibahas di atas adalah cara-cara
pencegahan kehamilan untuk anjing dan juga kucing. Sementara hamster
yang bertubuh sangat mungil, dengan organ yang juga mini, sungguh sangat
sulit untuk disterilkan atau dimandulkan.
Hasil penelusuran saya menunjukkan jarang sekali, bahkan nyaris tak
ada dokter hewan yang berani melakukan strelisasi hamster, baik itu
melalui operasi maupun non operasi. Pertaruhan untuk nyawa si hamster
terlalu tinggi, dan para dokter hewan nyaris tak ada yang memiliki
pengalaman soal ini.
Lantas bagaimana dong?
Kalau hamster anda cuma spesies syrian sih gak ada masalah. Berhubung
syrian itu sifatnya solitaire, atau bisa hidup sendirian, Anda bisa
memelihara mere4ka di kandang sendirian aja. Mereka cukup bahagia dengan
hidup sendiri, sebagaimana di alamnya. Artinya, kontrol populasi mudah
dilakukan. Lain halnya dengan spesdiers dwarf.
Toh masih ada cara yg bisa ditempuh. Resep non ilmiah ini dibagi oleh
salah seorang anggota British Hamster Association bernama Ray Hughes.
Kata Bang Ray, di alamnya, dwarf hamster jarang beranak di musim
dingin, yaitu ketika persediaan makanan berkurang jauh, dan tidak
bervariasi.
Ia berhasil membuktikan, setidaknya pengalaman dia pribadi, bahwa
dengan memberikan makanan yg tidak bervariasi pada jantan maupun betina,
akan mengurangi jumlah anak yang dilahirkan.
Kata Bang Ray, dia hanya memberikan biskuit anjing (Dry Dog Food)
semacam Webbox, Morrison's, atau Safeway's dog meal. Selain itu, satu
jenis makanan lain juga bisa menghambat jumlah anak.
Cuma saja, Bang Ray juga mengingatkan, terus-terusan hanya memberikan
satu jenis makanan dalam jangka panjang akan membuat hamsternya
kekurangan vitamin dan nutrisi. Jadi, kesimpulannya, ada manfaat tp ada
juga mudaratnya.
Tapi ada juga pertimbangan lain dari temen lain yang menyarankan
memelihara hibrid (selain Syrian) untuk mencegah over populasi.
Pasalnya, hobrid banyak yang mandul dari sononya, sehingga ancaman over
populasi sedikit berkurang.
Konon, Kemampua hewan, khususnyan mamalia, untuk menghasilkan hybrid
sangatlah terbatas, DAN .... pada umumnya hewan hybrid yang dihasilkan
akan menjadi steril.
Kenapa bisa begitu? Pertama, hewan mamalia memiliki sex kromosom yang
menentukan jenis kelamin hewan keturunannya, jika dihybrid dengan
spesies lain atau bahkan dengan hewan dengan genus lain tapi masih dalam
satu famili, komposisi genetis dalam sex kromosom belum tentu sama,
jadi kemungkinan berhasilnya fertilisasi kecil.
Kedua, hewan mamalia, selalu berusaha mempertahankan genetic balance
pada setiap pasang kromosomnya, spesies yang berbeda, memiliki jumlah
kromosom dan susunan gen yang berbeda, walaupun kadang masih homolog.
Hal ini akan mengganngu segregasi kromosom saat meiosis. Akibatnya
terbentuklah berbagai macam gamet yang tidak viable. Akhirnya, makhluk
hidup hybrid bersangkutan jadi steril.
Nah, buat saya pribadi, setelah memahami bahwa hamster itu sangat
produktif, susah dimandulkan, dan menjadi beban kalo sudah kebanyakan
(over populasi), maka yg terbaik adalah tidak menjadi kolektor hamster.
Cukup punya satu atau dua ekor yang terbaik saja sudah cukup, dan tak
harus sepasang. Alangkah lebih baik lagi kalau hamster peliharaan kita
yang sedikit itu, benar-benar kategori berkualitas dan bertemperamen
baik layaknya pet.
Source:HFG-Friends dan berbagai sumber.